• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Banten Raya

Realisasi Penguatan Moderasi Beragama, STISNU Tangerang Gelar Seminar Kolaboratif

Realisasi Penguatan Moderasi Beragama, STISNU Tangerang Gelar Seminar Kolaboratif
Ketua STISNU Nusantara Tangerang Muhammad Qustulani saat seminar Kolaboratif penguatan moderasi beragama. (istimewa)
Ketua STISNU Nusantara Tangerang Muhammad Qustulani saat seminar Kolaboratif penguatan moderasi beragama. (istimewa)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Qur'an (PTIQ) Jakarta, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Fatahillah Serpong menggelar seminar kolaboratif bertajuk 'Penguatan Moderasi Beragama Dalam Membangun Harmonisasi Dan Menjaga Stabilitas Lingkungan PTKIS' di kampus STISNU Tangerang, Cikokol, Kota Tangerang, Banten.

 

"Bersyukur dan berterimakasih atas realisasi dari program kerja sama yang telah direncanakan sejak lama. Namun, alhamadulillah baru terlaksana pada hari ini," ungkap Ketua STISNU Tangerang Muhamad Qustulani, Rabu (27/12/2023).

 

Ia mengatakan pentingnya penguatan moderasi bagi perguruan tinggi. Apalagi bagi STISNU, ada penyematan Nahdlatul Ulama dipundak dan tanggungjawab secara lembaga pendidikn. Oleh sebab itu, mahasiswa STISNU diwajibkan memiliki pandangan yang moderat dalam berfikir dan bertindak. Serta bijaksana dalam segala hal termasuk dalam ilmu pengetahuan. 

 

"Mahasiswa STISNU wajib moderat dalam berpikir, bertindak dan bijaksana dalam semua hal, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan," tegasnya.

 

Ia juga menegaskan pentingnya forum seperti ini diselenggarakan. Dengan mahasiswa dirasa dapat banyak mengakses informasi dan pengetahuan dari narasumber yang sangat kompeten, khususnya narasumber pada seminar kolaboratif kali ini adalah seorang santri, kyai, ulama, doktor, hafiz qur’an, ahli kitab turath dan banyak pengalaman.

 

“Kita tabarruk dengan beliau (kiai Shunhaji), semoga dapat barokah serta ilmunya. Sehingga apa yang akan disampaikan banyak manfaat yang bisa diraih,” Ujarnya.

 

Sementara, narasumber seminar KH Akhmad Shunhaji, menjelaskan tentang pentingnya hidup selalu bersemangat, dan kelelahan dalam proses, katanya, hal tersebut suatu hal yang bisa.

 

“Lelah di saat ini adalah mengunduh kesuksesan di masa depan," prakata Kiai Shunhaji pada pembukaan.

 

Kemudian, ia menjelaskan tentang perubahan kehidupan. Karena dahulu, kata dia, hidup di era modern. Dan saat ini beralih ke era postmodern. Sebuah keadaan, truth (kebenaran) beralih pada posttruth (pos kebeneran).

 

Bahkan, kata dia, banyak orang sudah tertipu dengan kebenaran. Sebab tampak di mata zahir adalah kebenaran, namun esensinya adalah kebohongan. 

 

"Di tengah kehidupan yang plural maka moderasi (moderat) menjadi inti dari pluralisme," pungkasnya.

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa semua orang menganut kebenaran dan perspektif serta pendapatnya. Sikap moderat dan bijak menjadi suatu hal yang penting diterapkan untuk saling menghargai, dan menghormati atas perbedaan pendapat. 

 

"Tidak perlu kita menyalahkan pendapat orang lain yang berdalil atas dirinya sendiri, juga sebaliknya. Apalagi berkaitan persoalan politik, maka kita harus bisa menghargai alasan orang lain berpendapat mendukung tokoh A, B dan atau C," terangnya.

 

“Mahasiswa harus cerdas, dan banyak literatur yang harus dibaca. Agar tidak terjebak karena ketidak tahuan atau kebodohan," imbuhnya.

 

Acara ditutup sesi tanya jawab dengan narasumber. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Bidang Akademik dan SDM, Waka Bidang Administrasi dan Keuangan, Kepala Perpustakaan dan mahasiswa dari program studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES). 

 

Diketahui, sebelumnya ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan seminar kolaboratif tiga kampus. Diantaranya STISNU Tangerang, PTIQ Jakarta, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Fatahillah Serpong.


Banten Raya Terbaru