Singgih Aji Purnomo
Kolomnis
Menjelang akhir tahun 2024, penting untuk mundur selangkah dan mengevaluasi keadaan pendidikan di Indonesia. Potret tahun ini membawa tantangan dan peluang yang membentuk masa depan lanskap pendidikan. Dengan menganalisis tren, pencapaian, dan area yang perlu ditingkatkan tidak hanya akan membantu pembuat regulasi dan pendidik tetapi juga menginspirasi para pemangku kepentingan mulai dari siswa hingga orang tua.
Sepanjang tahun 2024, Indonesia terus berjibaku dengan perubahan dan inovasi yang signifikan di seluruh sistem pendidikannya. Integrasi teknologi di ruang kelas semakin intensif, didorong oleh evolusi lanskap digital yang sedang berlangsung dan perlunya literasi digital. Pemerintah meluncurkan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran, terutama melalui platform online dan sistem manajemen pembelajaran. Namun, kesenjangan dalam akses ke teknologi tetap menjadi tantangan yang signifikan, terutama di daerah pedesaan.
Pencapaian penting tahun ini diantaranya peningkatan relevansi kurikulum dengan keterampilan dunia nyata. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat langkah dalam menyelaraskan konten pendidikan dengan kebutuhan industri, terutama dalam pelatihan vokasi. Pergeseran cara pandang ini menandakan langkah menuju pengalaman pendidikan yang lebih holistik, menumbuhkan pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah di antara siswa. Program yang berfokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) telah diperkuat, dengan kemitraan yang terjalin antara lembaga pendidikan dan industri terkemuka.
Namun, terlepas dari kemajuan itu, berdasarkan data UNICEF tahun 2023 dampak berkelanjutan dari akibat pandemi COVID-19 terus menantang kesetaraan pendidikan. Banyak siswa, terutama di daerah yang kurang terlayani, menghadapi rintangan dalam mempertahankan kemajuan akademik yang konsisten. Laporan menunjukkan bahwa kehilangan pembelajaran, terutama dalam keterampilan dasar, tetap lazim, menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas solusi pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama krisis.
Pembelajaran Sosial dan Emosional: Kebutuhan yang Berkembang
Baca Juga
Slow Living Perspektif Pendidikan Islam
Kesejahteraan sosial dan emosional siswa telah mendapatkan perhatian yang meningkat pada tahun 2024. Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia telah mulai menerapkan program yang berfokus pada kesehatan mental, mengakui dampak psikologis yang ditimbulkan oleh pandemi pada siswa. Sementara itu, tahun 2023 Bank Dunia menyebut pemangku kepentingan pendidikan menyadari bahwa keberhasilan akademik tidak dapat dipisahkan dari keamanan emosional. Inisiatif yang ditujukan untuk melatih guru dalam strategi social-emotional learning (SEL) telah diluncurkan, yang mencerminkan tren positif untuk mendorong lingkungan belajar yang aman dan mendukung.
Menyelesaikan Ketidaksetaraan dalam Pendidikan
Saat kita menantikan tahun 2025, salah satu resolusi terpenting adalah mengatasi ketidaksetaraan yang mengakar dalam sistem pendidikan. Kontras mencolok dalam alokasi sumber daya antara sekolah perkotaan dan pedesaan tetap menjadi kesenjangan yang nyata. Kebijakan pemerintah di masa depan harus memprioritaskan distribusi sumber daya pendidikan yang adil, memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas terlepas dari lokasi geografis mereka.
Merujuk Organizationfor Economic Cooperation and Development (OECD) tahun 2023 menyebut investasi dalam infrastruktur, seperti akses internet dan bangunan sekolah fisik di daerah terpencil, akan sangat penting dalam menjembatani kesenjangan ini. Selain itu, pengembangan profesional bagi pendidik di bidang ini harus menjadi prioritas agar metode pengajaran beradaptasi dengan tantangan unik yang dihadapi oleh siswa yang kurang beruntung.
Meningkatkan Pelatihan Guru dan Pengembangan Profesional
Pendidikan berkualitas tidak mungkin tanpa guru yang kompeten, dan dengan demikian, penguatan pelatihan guru sangat penting saat kita memasuki tahun 2025. Tahun 2000 lalu Darling-Hammond menyebut pendekatan inovatif untuk pengembangan profesional guru dapat menghasilkan hasil yang signifikan dalam prestasi siswa. Meningkatkan kolaborasi antara universitas dan sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan guru pra-jabatan, membekali pendidik masa depan dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola lingkungan kelas modern.
Pemerintah juga harus mengeksplorasi jalur alternatif untuk menarik individu ke dalam profesi guru, termasuk program yang memberikan beasiswa, insentif untuk layanan di daerah pedesaan, dan inisiatif untuk meningkatkan prestise profesi guru.
Merangkul Inovasi dan Pembelajaran Seumur Hidup
Inovasi dalam pendidikan, terutama melalui transformasi digital, harus tetap menjadi prioritas untuk tahun 2025. Penekanan pada pembelajaran seumur hidup akan sangat penting dalam mempersiapkan pelajar Indonesia untuk pasar kerja yang selalu berubah. Merangkul budaya pengembangan profesional berkelanjutan bagi siswa dan guru akan membantu meningkatkan ketahanan terhadap evolusi ekonomi dunia yang cepat dan persyaratan pekerjaan.
Menurut studi yang dilakukan Schleicher pada tahun 2023 mengintegrasikan kecerdasan buatan dan teknologi pembelajaran adaptif ke dalam lingkungan kelas akan mempersonalisasi pengalaman belajar dan memungkinkan pendidik untuk memenuhi kebutuhan siswa individu dengan lebih baik. Langkah menggabungkan teknologi inovatif membutuhkan investasi dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan sektor swasta.
Jadi, pendidikan adalah landasan pembangunan nasional. Saat kita merenungkan tahun 2024, terbukti bahwa meskipun langkah signifikan telah dibuat, tantangan yang cukup besar tetap ada. Jalan menuju sistem pendidikan yang lebih adil, berteknologi maju, dan mendukung secara emosional terbentang di depan. Tanggung jawab kolektif dibagi di antara pemerintah, pendidik, keluarga, dan masyarakat luas akan sangat penting dalam memastikan bahwa resolusi untuk tahun 2025 membuahkan hasil.
Dengan menumbuhkan budaya yang menghargai pendidikan dan memprioritaskan inklusivitas, semua elemen pendidikan dapat bekerja menuju lanskap pendidikan di Indonesia yang tidak hanya mempersiapkan siswa untuk kesuksesan akademik langsung tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan ketahanan yang diperlukan untuk berbagai tantangan hidup. Wallahu a’lam bis shawab.
Singgih Aji Purnomo, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al Amanah Al-Gontory
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tradisi Ziarah Kubur saat Sya’ban
2
Membayar Kafarat Utang Puasa Ramadhan yang Belum Dilunasi
3
LBM-RMI PCNU Tangsel Kembali Gelar Bahtsul Masail Antar-Pesantren se-Jabodetabek
4
Malam Nisfu Sya’ban, Baca Doa Berikut Ini
5
Diluncurkan, Tiga Mustika ala Muslimat NU
6
Mengenakan Peci Hitam, Kapolres Tangsel Silaturahim ke PCNU Tangsel
Terkini
Lihat Semua