• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Dua Prinsip yang Harus Dipegang Kader Kopri PMII

Dua Prinsip yang Harus Dipegang Kader Kopri PMII
etua Bidang Kaderisasi Nasional Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Ummu Sholihah.
etua Bidang Kaderisasi Nasional Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Ummu Sholihah.

Gorontalo, NU Online Banten
Merelfeksi semangat perjuangan para aktivis pendahulu. Muhammad Zamroni adalah tokoh yang tidak banyak masyarakat ketahui, bahkan nama yang lebih akrab di panggil Sahabat Zamroni ini tidak terlalu populer dikalangan warga pergerakan, padahal jasa-jasa yang dilakukan oleh Zamroni tidak kalah penting untuk dijadikan sebuah motivasi dan spirit gerakan PMII kedepannya, mantan ketua umum PB PMII pada tahun 1967-1970. 

 

Demikian menurut Ketua Bidang Kaderisasi Nasional Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Ummu Sholihah, pada Jum’at (25/3), di Acara Sekolah Kaderisasi KOPRI Nasional (SKKN) PB PMII yang diadakan di Gorontalo pada sejak tanggal 23-27 Maret 2022, dengan mengusung tajuk ‘KOPRI Mandiri dan Maju Untuk Indonesia’ bertempat di Gedung DPRD Gorontalo. 

 

Spirit pergerakan itu, Kata Ummu semoga masih dijaga oleh para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kaderisasi memegang peran besar serta berpotensi menyumbang kemajuan bagi dalam pembangunan masa depan suatu organisasi karena ialah yang bertanggung jawab atas pembentukan manusia-manusia yang akan membangun organisasi tersebut. 

 

“Persoalan kaderisasi dalam sebuah organisasi tentu menjadi peran yang vital dalam pengamalan nilai-nilai yang termuat dalam sebuah produk hukum organisasi. Sebagaimana KOPRI yang menjadi wadah bagi pengembangan kader PMII Puteri.” Kata Ummu Sholihah.

 

Organisasi ini, Ummu menerangkan, Kopri merupakan badan semi otonom dari PMII dengan sistem pengkaderan yang terarah, terencana, sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan. Untuk mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, dan memperluas wawasan agar menjadi manusia yang santun, cerdik, terampil, cendekia, dan siap menjalankan roda organisasi untuk mencapai cita-cita perjuangannya.

 

"KOPRI sebagai ruang pengembangan kapasitas, kreativitas, dan inovasi, tentu harus bisa menjawab selera perkembangan zaman yang saat ini berjalan. Model kaderisasi di PMII sehingga seluruh kader ke depan tidak gagap dalam menyikapi transformasi kaderisasi yang akan diusung dengan mencakup berbagai bidang profesional lainnya." pukasnya kepada kontributor. 

 

Lebih dalam lagi menurutnya, kegiatan kaderisasi formal maupun nonformal KOPRI, akan tetap berjalan secara efektif dengan menggunakan inovasi program transformasi kaderisasi di lembaga-lembaga profesional.

 

Lembaga-lembaga tersebut yang dapat digunakan sebagai human resources distribution and open educational resources yang memungkinkan seluruh kader KOPRI untuk melakukan gathering and sharing dengan mudah dan efisien.

 

Kendati demikian, dengan diadakannya acara ‘Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN)’ Tingkat II yang berlangsung dari tanggal 23-27 Maret 2022 di Gedung DPRD Gorontalo. 

 

"Kader KOPRI harus memegang dua prinsip, yaitu kopri harus mandiri (berdikari) dan maju pemikirannya serta pergerakannya. Wujud implementasi dari 'Transformasi Kaderisasi Multidimensi' yang akan menjadi sistem baru untuk memperbaiki dan memaksimalkan potensi yang dimiliki seluruh kader KOPRI." tutup Ketua Bidang Kaderisasi Nasional Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Ummu Sholihah.

 


Kontributor: Abdul Majid Ramdhani


Nasional Terbaru