• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 9 Mei 2024

Nasional

Haul ke-14 Gus Dur, Hadirkan Inspirasi dan Keteladanan

Haul ke-14 Gus Dur, Hadirkan Inspirasi dan Keteladanan
Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid di Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (16/12/2023) malam. (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)
Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid di Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (16/12/2023) malam. (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)

Jakarta, NU Online Banten

Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid, presiden keempat Indonesia, digelar di kediamannya, Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (16/12/2023) malam. Haul ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1984-1999 tersebut mengangkat tema Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur.

 


Inaya Wulandari Wahid, ketua Panitia Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid, mengatakan, pemilihan tema tersebut dipilih sebagai upaya untuk menghadirkan inspirasi dan keteladanan Gus Dur—sapaan akrab KH Abdurrahman Wahid--tentang demokrasi sebagaimana yang sudah diyakini dijalankan dan diperjuangkan Gus Dur. "Banyak hal yang bisa dipelajari dan diperhatikan oleh penyelenggara, kontestan, dan konstituen tentang bagaimana seharusnya demokrasi ditempatkan, diarahkan, dan ditata orientasinya,’’ ujar putri bungsu Gus Dur itu di hadapan jamaah yang menghadiri haul.

 


Yang paling penting diteladani dari demokrasi ala Gus Dur adalah tentang budaya etika yang dipegang teguh, dijalankan dan diperjuangkan. Gus Dur, lanjut putri keempat Gus Dur itu, tidak menganggap demokrasi dan pemilu sebagai prosedur dan angka-angka elektoral. Tetapi memiliki kandungan mandat nilai perjuangan harkat martabat manusia dan kesejahteraan. ’’Demokrasi di sisi Gus Dur, juga tak bisa dipisahkan dari budaya antikekerasan dan ketaatan pada konstitusi,’’ tegasnya.



Oleh karena itu, lanjut Inaya, beberapa tokoh dan seniman diundang mengisi acara. Di antaranya filsuf dan salah satu astronomer dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Karlina Supelli yang memberi orasi tentang substansi dan arah demokrasi ideal, sesuai teladan demokrasi Gus Dur. Inaya juga menyebut ada pembacaan Amanat Ciganjur yang berisi pesan-pesan demokrasi, yang akan dibacakan oleh beberapa tokoh. Di antaranya Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur; mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; Pastor Antonius Benny Susetyo; Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia periode 2019-2024 Pdt Gomar Gultom, dan Karlina Supelli.


Dalam haul ini, juga diisi pembacaan tahlil dan doa oleh KH Husein Muhammad, ulama intelektual asal Cirebon. Juga pembacaan shalawat dan mahallul qiyam oleh grup shalawat Bil Musthofa dari Pondok Krapyak, Jogjakarta. Dilanjutkan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh H Rif'at Aby Syahid dari Pondok Pesantren Al Falah, Cicalengka, Bandung.

 


Haul dihadiri sejumlah tokoh nasional, tokoh agama, tokoh lintas agama, serta tamu undangan lainnya. Termasuk sejumlah artis dan seniman. Di antaranya Band Lorjhu' dari Madura, Ria Pasar Kemis, Yati Pesek yang didapuk standup comedy bersama trio komedian santri Abioso Group. ’’Sebuah kehormatan bagi kami, bila kita semua berkenan mendoakan dan mengenang almarhum KH Abdurrahman Wahid, baik hadir langsung di acara haul atau mengikuti secara virtual melalui siaran media,’’ harap Inaya.



Sekadar diketahui, Gus Dur yang lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur, tak hanya dikenal sebagai ulama, tapi juga tokoh dan guru bangsa. Intelektual Indonesia yang sangat disegani itu adalah putra dari KH Wahid Hasyim atau cucu dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ibunda Gus Dur, Ny Hj Sholihah merupakan putri pendiri NU dan Pondok Pesantren Denanyar Jombang, KH Bisri Syansuri. Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. (Ade Adiyansah)


Nasional Terbaru