• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Opini

Hari Santri: Sebuah Peringatan untuk Toleransi dan Keharmonisan

Hari Santri: Sebuah Peringatan untuk Toleransi dan Keharmonisan
(ist)
(ist)

HARI Santri Nasional (HSN) dirayakan setiap tahun pada 22 Oktober di Indonesia. Hari itu didedikasikan untuk menghormati dan mengenang peran santri dalam sejarah, perkembangan, dan perjuangan Islam di Indonesia. Asal mula Hari Santri dapat ditelusuri kembali ke fatwa yang dikeluarkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, pahlawan nasional, pada 22 Oktober 1945. Dalam fatwa tersebut, beliau menyerukan kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan pasukan Sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II.


Lebih dari sekadar perayaan, Hari Santri menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meneruskan warisan ulama dan santri serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan santri. Perayaannya melibatkan beragam aktivitas mulai upacara keagamaan yang khidmat, seminar, hingga acara budaya yang memesona. Semua ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh masyarakat akan peran yang tak tergantikan yang telah dimainkan oleh ulama dan santri dalam membentuk landasan sejarah Indonesia, serta untuk memberi inspirasi kepada generasi penerus untuk mewarisi nilai-nilai tersebut.


Hari Santri membawa pengaruh yang kuat pada komunitas santri di Indonesia, menciptakan dampak yang dapat dirasakan dalam beberapa cara yang luar biasa. Pertama, sumber inspirasi. Hari Santri menjadi sumber inspirasi yang mendalam bagi generasi muda santri, mendorong mereka untuk mewarisi dan memperluas warisan ulama dan santri dalam membangun bangsa.



Keduai, patriotisme dan nasionalisme. Peringatan Hari Santri juga memiliki tujuan penting dalam mempromosikan sikap moderat dan toleran di kalangan santri, komunitas Muslim, dan bangsa secara keseluruhan. Hari Santri, yang penuh dengan makna, menjadi waktu yang ideal untuk merenungkan makna pentingnya nasionalisme dan menggugahnya dalam konteks aktualisasi kebangsaan.


Ketiga, pendidikan yang berkualitas. Perayaan Hari Santri berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan santri. Ini menciptakan panggung bagi pembahasan dan implementasi kebijakan pendidikan yang berorientasi pada pemajuan pendidikan Islam di Indonesia.


Hari Santri Nasional tidak hanya merupakan hari untuk memperingati peran santri dalam sejarah Indonesia, namun juga merupakan hari untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara umat beragama yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa bentuk toleransi selama Hari Santri dan peran santri dalam mempromosikannya.


Pertama, mempromosikan toleransi. Hari Santri Nasional adalah kesempatan untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda. Santri memiliki peran penting dalam mempromosikan toleransi dengan memahami nilai-nilai toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda. Mereka juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti upacara keagamaan, seminar, dan acara budaya untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda.


Kedua, kepemimpinan. Santri berperan kepemimpinan dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda. Mereka adalah anggota yang dihormati dalam komunitas mereka dan sering dijadikan panutan. Santri dapat menggunakan posisi kepemimpinan mereka untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda.


Ketiga, pendidikan. Santri dididik di pesantren, di mana mereka belajar nilai-nilai toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda. Mereka dapat menggunakan pendidikan mereka untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan di antara komunitas agama yang berbeda.


Toleransi dalam konteks Hari Santri Nasional merujuk pada sikap moderat dan toleransi yang ditumbuhkan di kalangan santri, umat Islam, dan masyarakat umum. Hari Santri Nasional dirayakan setiap tahun pada 22 Oktober di Indonesia dan bertujuan untuk menghormati dan mengenang peran serta kontribusi santri dalam sejarah, perkembangan, dan perjuangan Islam di Indonesia.



Selain itu, Hari Santri Nasional juga menjadi momen penting untuk membangun inklusivitas dan toleransi antaragama. Santri berperan penting dalam mempromosikan sikap toleransi dan moderat di masyarakat, karena mereka belajar untuk menghargai perbedaan, mengatasi prasangka, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang pluralitas agama dan budaya. Oleh karena itu, Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk memupuk sikap toleransi dan moderat di kalangan santri dan masyarakat umum, serta memperkuat keharmonisan antaragama dan budaya di Indonesia.


Hari Santri Nasional memberikan kita momen berharga untuk merenungkan makna pentingnya peran santri dalam pembangunan bangsa dan untuk terus mendorong mereka agar tetap berperan aktif dalam memajukan negara. Dengan singkat, tujuan mulia dari Hari Santri adalah menghormati dan merenungkan warisan luar biasa santri dalam sejarah Indonesia, mempromosikan sikap moderat dan toleran, memberi inspirasi pada generasi muda, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan santri, dan merenungkan peran santri dalam pembangunan bangsa.


Adinda Lutfiana Sari, Wakil Ketua Rayon Al-Harokah 2023-2024 PMII Komisariat Kebayoran Lama


Opini Terbaru