• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Pesantren

Geliat Perpustakaan Ma'had Aly Situbondo

Geliat Perpustakaan Ma'had Aly Situbondo
Salah satu bagian ruang Perpustakaan Ma'had Aly Situbondo. Di ruang ini bisa menyelami kekayaan masa lalu, seraya menjahit masa depan. (Foto: Dok Pribadi)
Salah satu bagian ruang Perpustakaan Ma'had Aly Situbondo. Di ruang ini bisa menyelami kekayaan masa lalu, seraya menjahit masa depan. (Foto: Dok Pribadi)

PENGUNJUNGNYA hingga larut malam. Ada juga yang bermalam. Ada yang berjam-jam membaca. Ada juga yang menulis. Memandangi layar laptop. Bersanding tumpukan referensi. Yang terakhir ini yang lebih banyak. Inilah suasana ruang koleksi referensi Perpustakaan Ma'had Aly Situbondo, Jawa Timur. Kekhusyukan masing-masing tak terusik, meskipun di ruang sebelah, sedang berlangsung kajian tematik seputar Ramadhan.


Gedungnya besar. Berada di depan pintu gerbang. Bercat kuning kecokelatan. Dipadu warna biru muda. Paduan warna khas Pesantren Situbondo. Semua bangunan menggunakan warna yang sama. Serasi. Dalamnya, terbagi menjadi 5 ruang. Ruang koleksi referensi, ruang diskusi, ruang komputer, ruang kantor, dan lobi. Malam tadi, 16 Maret 2024, ketika kami masuk, tampak semua ruang sibuk. Masing-masing sedang ada aktivitas.



Di ruang komputer, belasan mahasantri duduk lesehan. Memandangi masing-masing layar monitornya. Ada yang sedang mengakses internet, membuka Syamilah, ada juga yang sedang mengetik tugas. Di samping kanannya, terdapat ruang yang lebih luas. Itulah ruang koleksi buku. Didominasi oleh kitab kuning. Hanya sebagian kecil yang berbahasa Indonesia. Belum banyak yang berbahasa Inggris.



Koleksi kitab fiqih dan ushul fiqih cukup menonjol. Klasik maupun kontemporer. Semisal kitab al-Risalah karya Imam al-Syafi'i (150-204 H), al-Fushul karya Imam al-Jashash (370 H), al-Burhan karya ImamĀ  al-Juwaini (478 H), Ushul al-Sarkhasi karya Imam al-Sarkhasi (490 H), al-Tahqiq wa al-Bayan karya Imam Ali al-Abyari (618 H), dan puluhan judul lainnya.



Beberapa karya kontemporernya ialah Tathawwur al-Fikr al-Ushuli al-Hanafi (2015). Karya disertasi yang ditulis oleh Haisyam Abd al-Hamid. Kitab setebal 527 halaman yang mengulas perkembangan ushul fiqih dalam tradisi Hanafiyah. Ada juga, Tathawwur al-Fikr al-Ushuli inda al-Mutakallimin (2018), disertasi Ahmad Ibrahim. Melacak pengaruh ilmu kalam dalam kajian ushul fiqih. Melimpahnya referensi ini sejalan dengan takhashus yang dipilih Ma'had Aly Situbondo, yakni ushul fiqih. Visinya mengader pakar fiqih.



Dengan kelengkapan koleksi, kemudahan akses internet, ruang luas nan kondusif, tidak aneh jika mahasantri betah. Masing-masing menyelami kekayaan masa lalu, seraya menjahit masa depan. Sesuai dengan pancangan Ray Douglas Bradbury (1920-2012), sastrawan Amerika Serikat ini sempat berujar, "Tanpa perpustakaan, apa yang kita miliki? Kita tidak memiliki masa lalu dan masa depan."

Lantas tertarikah Anda?

 


Muhammad Hanifuddin, Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU Tangsel dan Dosen Ma'had Darus-Sunnah Jakarta



Editor: M Izzul Mutho


Editor:

Pesantren Terbaru