PCNU Bergerak ke MWCNU Serpong, Nahdlatul Ulama Itu Tidak Pernah Diam
Senin, 4 September 2023 | 00:00 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) melanjutkan turun ke bawah (turba) dan kunjungan kerja ke Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Serpong. Ini merupakan MWCNU ke-6, Sebelumnya ke MWCNU Ciputat, Serpong Utara, Pamulang, Setu, dan Ciputat Timur.
Rombongan PCNU Tangsel dipimpin oleh H Abdullah Mas’ud. Dari PCNU ada Kiai Kholid Yahya dan H Abdul Rojak yang juga kepala Kementerian Agama Kota Serang. Hadir juga pada kegiatan yang dilaksanakan di Jl H Jamat Gg Rais, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, itu Ketua Umum PP Fatayat Margaret Aliyatul Maimunah, pengurus MWCNU Serpong, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se Serpong, serta sejumlah badan otonom dan lembaga NU.
Pada kesempatan itu, Abdul Rojak mengatakan, menjadi orang NU itu harus bangkit dan semangat terus.’’Kalau kita baca dalam literatur, kata nahdlah itu dalam kamus bahasa Arab itu diartikan dalam 2 makna. Pertama kekuatan, energi, kapasitas. Jadi orang yg aktif di Nahdlatul Ulama, harus punya energi kuat. Yang kedua, harakah atau pergerakan. Makanya organisasi Nahdlatul Ulama bergerak terus, aktif terus, bergerilya terus,’’ ujarnya, Sabtu (2/9/2023) malam.
Oleh karena itu, lanjut pria yang sebelumnya pernah sebagai kepala Kemenag Tangsel itu, ciri Nahdlatul Ulama tidak pernah diam.’’Makanya kita dukung Kiai Mas'ud (Ketua PCNU Tangsel) punya program dan target untuk gerakan wakaf pembangunan Graha Aswaja NU Tangsel sampai tuntas dan selesai,’’ tegas sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan itu.
Sedangkan Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud menyampaikan, pengurus NU memiliki kewajiban untuk melakukan khidmat keumatan.’’Yang kita sebut nawasaka khidmat; di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi keumatan, sosial, dan lain-lain yang sudah sering saya ulas dalam kunjungan kerja dan turba,’’ imbuh pengasuh Pondok Pesantren al-Nahdlah Depok, Jawa Barat, itu.
Suami dari Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah itu mengatakan, turba juga dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), PWNU ke PCNU, lalu PCNU ke MWCNU, dan MWCNU ke PRNU. ’’Kemudian sampai ke Anak Ranting NU, masjid, mushala, serta komunitas-komunitas kegamaan di lingkungannya. Ini bagian dari konsolidasi keorganisasian. Istilah turba (turun ke bawah) ini ciri khas NU, tapi di Tangsel kurang familiar, maka coba diperkenalkan kembali,’’ tambah pria yang malam itu mengenakan baju batik bermotif lengan panjang dipadu celana gelap dan peji hitam.
Cak Ud—sapaan akrabnya—juga kembali menekankan pentingnya kekuatan filantropi. ’’Maka dari itu, NU Tangsel ingin menduplikasi sukses yang sudah dirasakan di beberapa cabang dari gerakan filantropi kaleng Koin NU. Ini diharapkan jalan di MWCNU Serpong,’’ imbuhnya.
Sedangkan Ketua MWCNU Serpong H Cecep mengaku, pihaknya sudah mengundang masing-masing PRNU yang ada di Serpong untuk membawa 7 pengurus. Hanya, dari 9 ranting yang ada, nyatanya masing-masing tidak sampai jumlah tersebut. Â (Ade Adiyansah)
Terpopuler
1
Dilantik Katib 'Aam PBNU, Berikut Susunan Lengkap PWNU Banten 2025-2030
2
Alif Punya Peran Fundamental Menjaga Harmoni Tulisan dan Bunyi Al-Qur’an
3
Awal Rabiul Awal 1447 Hijriah Jatuh Senin Wage, 25 Agustus 2025
4
Dzikir-Doa dari Cempaka Putih, Isi Kemerdekaan dengan Penguatan Spritual
5
Ribuan Warga NU Siap Hadiri Pelantikan PWNU Banten 2025-2030
6
Ketua PCNU Lebak: Berkhidmat di NU Adalah Mondok
Terkini
Lihat Semua