PBNU Luncurkan Aplikasi GKMNU, Minta Rancang Gerakan Fasholatan
Jumat, 31 Januari 2025 | 22:10 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam acara pembukaan, Jumat (31/1/2025), PBNU meluncurkan aplikasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang memuat beragam fitur layanan keluarga maslahat berbasis teknologi.
Peluncuran ini dilakukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf didampingi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Katib ’Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, dan Penanggung Jawab Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Wahid.
GKMNU mengusung konsep utama yakni keluarga, maslahat, dan arah gerakan. Jadi GKM adalah gerakan masyarakat yang memiliki ikatan dan tujuan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan. Ada enam dimensi yang menjadi program GKMNU. Di antaranya relasi maslahat, keluarga sejahtera, keluarga sehat, keluarga terdidik, keluarga moderat, dan keluarga cinta alam.
Fitur unggulan aplikasi ini hadir dengan berbagai fitur unggulan, antara lain fitur konsultasi keluarga dengan kecerdasan buatan (AI) sebagai solusi cerdas untuk masalah keluarga, kapan saja dan di mana saja. Aplikasi ini telah tersedia di platform iOS dan Android, bisa diunduh melalui App Store untuk pengguna iOS atau Play Store untuk pengguna Android.
Di bagian lain, PBNU bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang bermaslahat.
MoU ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, disaksikan oleh Katib ’Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Menko PMK Pratikno, dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji pada pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Gus Yahya—sapaan KH Cholil Staquf—menjelaskan, PBNU terus melakukan upaya kerja sama dengan berbagai kementerian, termasuk saat ini dengan Kemenko PMK dan Kemendukbangga. “Alhamdulillah dari hari ke hari ini bergiliran kita menggalang kerja sama dengan berbagai kementerian, hari ini ada beberapa kementerian, kita akan menandatangani nota kesepahaman dengan Kemenko PMK dan Kemendukbangga,” katanya, dilansir NU Online.
Gus Yahya berterima kasih kepada pihak yang melakukan kerja sama dengan PBNU dan memohon doa agar ikhtiar yang dilakukan dapat mencapai semua rencana-rencana baik yang akan dilaksanakan.
Sedangkan Pratikno menekankan pentingnya kerja sama dengan PBNU karena banyak tugas Kemenko PMK yang sejalan dengan program GKMNU. “Sungguh berbahagia karena memang banyak sekali tugas Kemenko PMK itu sangat mirip dengan program GKMNU jadi bukan saja GKMNU yang berkepentingan, tapi justru kami pemerintah yang lebih berkepentingan terhadap GKMNU,” ungkapnya.
Adapun Wihaji menyatakan bahwa kerja sama dengan PBNU merupakan sesuatu yang penting karena memiliki program dan masalah yang sama, yakni isu remaja dan media sosial. “Program-program untuk Kemendukbangga itu ada beberapa program yang disinergikan dengan program-program GKMNU, karena itu sinergi ini penting dan juga saling support antara keluarga besar PBNU, khususnya di GKMNU dengan Kemendukbangga,” ungkapnya.
Saat sambutan pembukaan, Gus Yahya berharap program GKMNU dapat menjadi vaksin bagi pergaulan yang memuat dehumanisasi. "Ada sisi lain yang diharapkan dari GKMNU yaitu dapat menjadi serum atau vaksin dari tren perkembangan pergaulan yang kita lihat dewasa ini, yang secara intens dipenetrasi oleh berbagai macam teknologi digital dan komunikasi," ucapnya.
Gus Yahya mengatakan, program-program GKMNU bisa menuntaskan tantangan kemudahan yang ditawarkan platform teknologi sekaligus menjaga kehangatan interaksi sosial antarindividu. "Tapi jangan sampai (kemudahan teknologi) melenakan hubungan kesejatian manusia," tegas mantan Juru Bicara Presiden Ke-4 KH Abdurrahman Wahid itu.
GKMNU, lanjutnya, hadir sebagai komitmen NU untuk menjaga kemanusiaan melalui lembaga terkecil, yaitu keluarga. Di sisi lain, gerakan ini sebagai upaya untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. "Ini semua adalah ikhtiar dari NU untuk menjadikan kehadirannya semakin nyata dirasakan oleh masyarakat, oleh warga, oleh bangsa dan kemanusiaan," tegasnya.
Kiai asal Rembang, Jawa Tegah, itu juga meminta GKMNU untuk segera merancang gerakan fasholatan. "Sebelum semua yang kita lakukan, saya minta agar segera merancang dan melaksanakan gerakan pembinaan fasholatan," pintanya.
Ia menegaskan, gerakan fasholatan harus sesegera mungkin dibangun dan dikembangkan secara mandiri tanpa harus menunggu kerja sama dengan pihak lainnya. Gerakan Fasholatan itu berkaitan dengan agenda kemaslahatan NU. Ia meminta bantuan para kiai untuk kelancaran program ini. "Ini adalah iman kita menyangkut sesuatu kemaslahatan NU, nanti kita minta bimbingan para kiai," terangnya.
Tujuan dirancangnya gerakan pembinaan fasholatan ini adalah untuk mengajak para keluarga di kalangan NU mengerti dan memahami mengenai tuntunan shalat lengkap yang dimulai dari bersuci.
Sekadar diketahui, Kongres Keluarga Maslahat NU ini diikuti oleh 300 peserta dari unsur PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, anggota Satuan Tugas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (Satgasnas GKMNU), dan undangan kemitraan.
Pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU ini dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya Menko PMK Pratikno, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Agama Nasaruddin Umar. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Chistina Aryani, Wakapolri Ahmad Dofiri, Mustasyar PBNU Nyai Hj Shinta Nuriyah A. Wahid, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Satgas GKMNU H Yaqut Cholil Qoumas dan ratusan tamu undangan lainnya. (Suci Amaliyah, Mufidah Adzkia, Achmad Risky Arwani Maulidi, M Fathur Rohman)
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
6
Berburu Kemabruran Haji
Terkini
Lihat Semua