• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Opini

Tiga Inspirasi Kiai Azizi untuk Bahtsul Masail di Jakarta-Banten

Tiga Inspirasi Kiai Azizi untuk Bahtsul Masail di Jakarta-Banten
KH Azizi Hasbullah (kanan) hadir dalam suatu forum dua tahun silam. Ketua LBM PCNU Tangsel Muhammad Hanifuddin (kiri). (Foto: dok pribadi)
KH Azizi Hasbullah (kanan) hadir dalam suatu forum dua tahun silam. Ketua LBM PCNU Tangsel Muhammad Hanifuddin (kiri). (Foto: dok pribadi)

“Jika ingin merintis tradisi bahtsul masail, maka harus sabar dan telaten.” Demikian nasihat KH Azizi Hasbullah. Pengasuh Pesantren Baran Blitar serta Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang namanya melegenda di jagat bahtsul masail. Satu kalimat yang menyimpan magi. Terngiang dan terpatri di hati. Pesan itu kami dapatkan 2 tahun lalu. 28 Maret 2021. Saat Pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan sowan. Tepatnya ketika Kiai Azizi bertindak sebagai Mushahih Bahtsul Masail LBM PWNU DKI. Bertempat di aula Masjid al-Mukhlisin Penjaringan Jakarta Utara.

Siang itu, saat jeda bahtsul masail, dengan penuh ramahnya, Kiai Azizi menerima kami. Memberikan motivasi. Menceritakan bagaimana dulu beliau merintis Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) Jawa-Madura. Awalnya, hanya diikuti segelintir pesantren, namun kini sudah ratusan pesantren yang ikut aktif. Karena itu, tegas beliau, meskipun di Tangsel khususnya, dan Jabodetabek pada umumnya belum terbiasa dengan bahtsul masail, namun jangan pesimis.

Langkah kecil harus dimulai. Bareng-bareng dan bergandengan tangan. Inilah kenangan pertama. Setelah kami pribadi tidak bertemu beliau lebih dari 13 tahun. Pertemuan terakhir adalah 2008. Beliau selaku Perumus Bahtsul Masail FMPP Jawa-Madura di Lirboyo. Kami sebagai peserta, delegasi dari Pesantren Mahir Arriyadl Ringinagung, Pare, Kediri.

Kedua, selang 6 bulan berikutnya. Awal September 2021, LBM PCNU Tangsel bermaksud mengadakan “Sekolah Bahtsul Masail”. Melalui chat Whatshap, kami menghubungi Kiai Azizi. Menyowankan rencana kegiatan. Sekaligus mengundang beliau sebagai salah satu narasumber. Dengan cepat, beliau merespon. Mengapresiasi sekaligus menyanggupi. Bahkan beliau meminta untuk diingatkan kembali beberapa hari jelang acara. Kebetulan waktu itu sedang padat agenda Konbes dan Munas NU di Jakarta.

Di tengah padatnya agenda, beliau menyempatkan untuk tetap ikut menyampaikan materi. Bahkan beliau telah menyiapkan makalah 22 halaman. Bahan presentasi. Temanya “Cakap Menjadi Moderator dan Perumus Bahtsul Masail”. Dengan penuh antusias, beliau menyampaikannya. Peserta juga demikian. Lebih dari 200 orang menyimak paparan Kiai Azizi. Bernas, tandas, dan mudah dipahami. Hal ini tidak lepas dari keluasan keilmuan dan segudang pengalaman beliau dalam kancah bahtsul masail. Banyak santri dan pengurus pesantren di Tangsel dan Jabodetabek yang tercerahkan. Khususnya bagaimana memulai mengadakan bahtsul masail.

Ketiga, awal November 2021, Lembaga Bahtsul Masail Pondok Pesantren (LBMPP) DKI, Banten, dan Jabar mengadakan bahtsul masail. Bertempat di Pesantren Athohiriyah Pelamunan, Serang, Baten. Jauh-jauh dari Blitar Jawa Timur, Kiai Azizi rawuh ke Pelamunan. Bertindak sebagai Dewan Mushahih. Jaringan alumni Lirboyo banyak yang ikut hadir. Menghormat sekaligus istifadah dengan Kiai Azizi.

Mengingat, beliaulah yang telah mengader para aktivis bahtsul masail itu. Di antaranya adalah Kiai Abdul Yazid Fattah Bogor dan Kiai Deden Ustman Ridwan Cianjur. Lagi-lagi, sebagai moderator, kami merasakan paparan yang memukau dari Kiai Azizi. Masalah yang dibahas terasa terang arah bahasannya. Membuka dan memantik peserta berfikir keras.  Mengadu argumentasi. Bertukar penalaran. Tak pelak, forum bahtsul masail berjalan penuh nuansa dan gelora. Meskipun cuaca sedang diguyur hujan deras. Dari forum itulah, banyak delegasi dari pengurus dan santri dari Serang, dan Banten pada umumnya ingin mengadakan forum yang sama. Jadi, jika bahtsul masail di DKI dan Banten dalam beberapa tahun terakhir mulai bergeliat, itu tidak lepas dari sosok Kiai Azizi. Tokoh inspiratif dan role model dalam berbahtsul masail.

Sugeng tindak Kiai Azizi. Ilmu dan bimbingan panjenengan selalu akan terpatri. Lahul Fatihah.

Muhammad Hanifuddin, Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU Tangsel dan Dosen Ma’had Darus-Sunnah Jakarta


Opini Terbaru