Dalam Al-Qur’an, kata khusyuk dan segala derivasinya disebutkan 16 kali. Khusyuk adalah adalah patuh pada kebenaran. Ada yang mengatakan bahwa khusyuk adalah rasa takut yang terus menerus ada di dalam hati (Ali bin Muhammad al-Jurjani, dalam At-Ta’rifat). Syekh Ala’udin Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-Baghdadi mengatakan, khusyuk dalam shalat adalah menyatukan konsentrasi dan berpaling dari selain Allah serta merenungkan segala yang diucapkannya, baik berupa bacaan Al-Qur’an maupun dzikir.
Baca Juga
Konsekuensi Berdoa adalah Berikhtiar
Kata khusyuk adalah masdar dari kata (خَشَع يَخْشَعُ خُشوعاً) yang berarti tunduk, rendah, dan takut. Menurut Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab, kata khusyuk berarti mengarahkan pandangannya ke tanah dan menundukkannya serta merendahkan suaranya. Sederhananya, khusyuk adalah suatu keadaan hati seseorang berupa ketenangan, ketundukan, rasa takut, kerendahan diri di hadapan Allah yang nantinya akan memunculkan sikap dalam bentuk fisik, baik berupa ketundukan, kerendahan diri, menundukkan pandangan, dan merendahkan suara.
Selanjutnya ada beberapa kriteria khusyuk dalam Al-Qur’an, yang bisa dipahami dan bisa jadi dorongan melakukan ibadah dengan khusyuk:
Pertama, yakin akan bertemu dengan Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: ’’Dan mohonlah pertolongan (kepada Tuhanmu) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (yaitu) Mereka yang yakin akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.’’ (QS Al-Baqarah: 45-46)
Kedua, khusyuk (ketundukan hati) dalam mengingat Allah, sebagaimana firman-Nya:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Artinya: ’’Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang diwahyukan Allah (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.’’ (QS Al-Hadid: 16)
Ketiga, bersegera berbuat kebaikan dan berdoa dengan harap dan cemas, sebagaimana Alah dalam Surat Al-Anbiya’: 90
Keempat, bagi mereka telah disediakan pahala yang besar, sebagaimana firman Allah Surat Al-Ahzab: 35
Kelima, Ketika dibacakan Al-Qur’an, maka akan bersujud dan bertambah khusyuknya, sebagaimana Allah Surat Al-Isra’: 107-109
Ketika seseorang sudah sampai pada posisi atau maqom shalat khusyuk, ada beberapa perolehan untuk mereka sebagai balasan antara lain adalah:
Pertama, orang yang sholat khusyuk dapat memperoleh beruntungan (kebahagiaan) di dunia dan akhirat. Allah berfirman:
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya." (QS Al Muminun Ayat 1-2)
Kedua, shalat khusyuk juga dapat mencegah perbuatan keji dan munkar sebagaimana firmanNya:
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (QS Al Ankabut Ayat 45).
Ketiga, shalat khusyuk juga dapat memberi ketenangan dalam hati, dan tidak gelisah apabila mendapat musibah (cobaan) hidup. Hal ini sebagaimana firman Allah:
اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya." (QS Al Ma'arij Ayat 19-23).
Keempat, shalat khusyuk dapat menghapus dosa yang kecil, sebagaimana sabda Rasulullah:
من صلى ركعتين لا يحدث فيهما نفسه، غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barang siapa sholat dua rakaat, di dalamnya dia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang urusan-urusan keduniaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR Ibn Abi Sya'ban)
Dalam hadits lain, Nabi juga bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ...مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Shalat-shalat fardhu menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara waktu-waktu itu, selama tidak ada dosa-dosa besar yang dikerjakannya." (HR Ahmad, Muslim, Tirmizi).
Selanjutnya ketika sudah mengetahui apa dan bagaimana ibadah khusyuk atau lebih sederhananya shalat khusyuk. Selanjutanya sebaiknya mengetahui dan berharap bisa melaksanakan ibadah shalat secara khusyuk. Ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar bisa ibadah shalat dengan khusyuk di antaranya adalah:
1. Persiapan yang baik ketika akan shalat
Ada persiapan-persiapan yang harus dilakukan ketika kita akan melakukan ibadah shalat. Di antaranya ikut menjawab adzan yang dikumandangkan oleh muadzin, kemudian diikuti dengan membaca doa yang disyariatkan, bersiwak untuk membersihkan mulut dan menyegarkannya, kemudian berpakaian yang baik dan bersih, sebagaimana firman Allah:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (٣١)
“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makanlah dan minumlah. Jangan berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.” (QS al-A’raaf: 31)
2. Berdoa memohon perlindungan dari godaan setan
Setan selalu berusaha datang kepada siapa saja yang akan menghadap Allah. oleh karena itu seorang hamba hendaknya siap dan tegar dalam beribadah kepada Allah Ta’ala, seraya tetap melakukan amalan-amalan dzikir ataupun shalat, sehingga tidak akan tertipu oleh godaan dan rayuan setan. Allah berfirman:
… إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا (٧٦)
“Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.” ( QS an-Nisa’: 76)
3. Menghayati makna bacaan shalat
Al-Qur’an diturunkan agar direnungkan dan dihayati maknanya. Sehingga sangatlah baik apabila memahami apa yang dbaca dalam ibadah terutama shalat, sebagaimana firman Allah:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ (٢٩)
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. (QS Shaad: 29)
4. Tuma’ninah
Dalam beribadah Rasulullah selalu tuma’ninah dalam shalatnya, sehingga seluruh anggota badannya menempati posisi semula, bahkan Rasulullah memerintahkan orang yang buruk shalatnya supaya melakukan tuma’ninah sebagaimana sabda beliau:
أسوأ الناس سرقة الذى يسرق من صلاته قالوا كيف يسرق من صلاته قال لا يتم ركوعها ولا سجودها ولا خشوعها (أحمد(
“Bahwa Rasulullah bersabda: “Seburuk-buruk pencurian yang dilakukan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya,”ya Rasulullah, bagaimana orang yang mencuri shalatnya? Lalu beliau bersabda: “Ia tidak menyempurnakan ruku’, sujudnya, dan khusyuknya.” (HR Ahmad)
5. Membaca Al-Qur’an dengan tartil
Beribadah shalat dengan bacaan yang tartil akan berpengaruh terhadap ketenangan dan kenikamatan ibadah shalatnya dan selanjutnya akan mendapat kekhusyukan dalam shalatnya. Hal ini berdasarkan firman Allah:
… وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا (٤)
“Dan bacalah Al-Qur’an dengan perlahan-lahan.” (QS al-Muzammil: 4)
Demikian uraian singkat, semoga menambah khusyuk, khususnya saat shalat.
KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangsel
Editor: M. Izzul Mutho
Terpopuler
1
PCNU Kabupaten Tangerang Bertekad Gelar PD-PKPNU Setiap Bulan
2
Awal Jumadal Akhirah 1446 H Jatuh Selasa Wage, 3 Desember 2024
3
Mendoakan Non-Muslim yang Sudah Meninggal Dunia, Bolehkah?
4
PC IPNU Cilegon Ikut Kawal Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan
5
Ini Nakhoda PP ISNU 2024-2029
6
Bekali Puluhan Remaja agar Lebih Matang dan Berdaya Saing
Terkini
Lihat Semua