• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Opini

Sambut Ramadhan dengan Meneladani Nabi dan Orang-Orang Saleh

Sambut Ramadhan dengan Meneladani Nabi dan Orang-Orang Saleh
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: Freepik)
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: Freepik)

MENJELANG Ramadhan, sudah semestinya bagi seorang Muslim bergembira dan bertekad kuat untuk dapat menjalani bulan mulia ini ini dengan lebih baik. Sebab, Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menghadirkan perasaan dan pikiran gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Kegembiraan ini juga niscaya bakal diganjar pula.

 

مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ



Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”



Begitu istemewanya bulan Ramadhan, sehingga perasaan gembira menyambut kedatangannya pun mendapat ganjaran yang sebesar itu. Diriwayatkan dalam hadits lain bahwa Rasulullah juga telah menjelaskan banyak keistimewaan pada bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya; pada bulan tersebut dibuka pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu.



Siang hari di bulan Ramadhan lebih mulia dari waktu-waktu lain dan malamnya lebih mulia dari waktu siang di bulan Ramadhan. Malam pertama bulan Ramadhan adalah malam nadzrah. Dikatakan dalam hadits, “Apabila malam pertama dibulan Ramadan, Allah melihat kepada hambaNya dengan pandangan rahmat dan apabila Allah melihat kepada hamba-Nya itu ia tidak akan diazabkan selamanya.”



Karenanya, orang-orang saleh terdahulu mengajarkan umat untuk menghidupakan malam-malam bulan Ramadhan. Setelah mengetahui berbagai keistemawaan tersebut, sudah barang tentu kita mulai mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh. Dan persiapan awal yang mesti dilakukan selain tentunya persiapan fisik, kesehatan, dan mental, serta menanamkan kegembiraan dalam menyambut bulan Ramadhan. Adalah dengan menghadirkan niat dan tekad kuat untuk bersungguh-sungguh dalam beramal.



Sebab niat dapat menumbuhkan dorongan dan perasaan kecintaan dalam melakukan amal ibadah. Orang-orang saleh terdahulu, mereka tidak berkata dan bertindak kecuali setelah menghadirkan niat yang baik. Mereka memberi teladan bahwa dari niat yang baik akan menghantarkan pada amalan yang baik pula. Karenanya menetapkan banyak niat dengan mengikuti salaf terutama di sebaik-baiknya waktu, bulan Ramadhan ini sangatlah penting.



Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pembekalan diri dengan giat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang makna puasa dan segala ibadah kita di bulan Ramadhan. Juga mempersiapkan doa, zikir, bacaan Al-Qur’an yang dapat kita amalkan selama Ramadhan dengan membangun kebiasaan ibadah ini mulai dari sekarang. Perbaiki bacaannya, cari tahu kapan dan bagaimana melakukan amalan ini.



Bukan hanya amalan saleh personal yang ditingkatkan, namun juga amal untuk sesama. Dikatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang paling dermawan dan dia biasanya menjadi lebih murah hati saat bulan Ramadan (HR Bukhari).



Melakukan amal saleh sosial sangat dianjurkan selama Ramadhan. Dengan melakukan itu, kita meniru Nabi serta para salaf. Bulan Ramadhan adalah suatu kehormatan dan perbuatan baik yang dilakukan di bulan ini lebih diberkati daripada waktu lainnya.



Dan khusus bagi perempuan, persiapkan pula alternatif ibadah di masa haid. Menstruasi bukanlah hal yang mesti menghentikan misi Ramadhan kita. Sebaliknya, wanita bisa meningkatkan ibadahnya seperti berzikir, shalawat, sedekah, dan membantu menyiapkan sahur dan buka puasa. 



Akhir kata, mengapa mempersiapkan Ramadhan begitu penting, sebab sebagaimana Rasulullah pernah menyampaikan, "Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut."


Artinya ada penjagaan sampai berjumpa Ramadhan berikutnya. Kalau semisal ada seseorang ibadahnya baik dan bagus di satu Ramadhan, maka di 11 bulan sisanya, akan mudah menjadi hamba yang bertakwa, ringan untuk beramal saleh. Juga lebih mudah untuk menjauhi perbuatan-perbuatan dosa.



Rasyida Rifa'ati Husna, Pengkaji Studi Islam


Opini Terbaru