Ramadhan

Keberkahan Ramadhan

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:55 WIB

Keberkahan Ramadhan

Ramadhan. (Foto: NU Online)

Sering kita mendengar bahkan mengucapkan narasi berkah. Ya, begitu penting ‎makna berkah dalam kehidupan manusia, khususnya umat Islam sehingga sering di ‎antara mereka memohon keberkahan kepada Allah atau mohon didoakan oleh ‎gurunya, temannya orang tuanya dan sesamanya agar mendapat keberkahan dalam ‎aktivitas yang dilakukan. Bahkan tidak hanya sampai di situ. Seorang Muslim pun ‎sering berdoa memohon keberkahan hidup agar harapannya mendapatkan kebaikan ‎dan peningkatan kualitas hidup baik di dunia maupun di akhirat.‎

‎ 
Kata berkah juga sering disampaikan dalam doa kita kepada yang menikah: ‎baarokalloohu lakuma.... Semoga keberkahan Allah untuk kalian berdua (pasangan ‎pengantin). Di dalam khotbah Jumat, seorang khotib juga biasanya menutup ‎khotbah pertama  dengan ungkapan baarokallohu lii walakum, semoga berkah Allah ‎untukku dan untuk kalian. Demikian pula di akhir khotbah kedua sebelum doa ‎penutup khotbah.‎

‎ 
Agar kita lebih paham dan mengerti keberkahan, ada baiknya kita mengerti dan ‎memahami pengertian tentang keberkahan. ‎

‎ 
Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab: barokah (‎البركة‎), artinya nikmat ‎‎(Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah ‎mubarak dan tabaruk.‎

‎ 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan ‎yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”.‎

‎ 
Menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambahnya ‎kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79).‎
‎ 
Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan ‎melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ‎ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia. Dalam Syarah Shahih Muslim karya ‎Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau ‎bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan. Menurut Imam Nawawi, asal ‎makna berkah ialah “kebaikan yang banyak dan abadi”.‎

‎ 
Di Ramadhan ini, bulan yang penuh keberkahan dan kebaikan sangat ditunggu dan ‎diharapkan didapatkan oleh banyak kaum muslimin. Pertanyaannya adalah apa yang ‎harus dilakukan dan dikerjakan agar mendapatkan keberkahan Ramadhan sesuai ‎harapan?‎
‎ 

Pertama: Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Sudah sewajarnya sebagai seorang muslim berusaha melaksanakan semua perintah-‎Nya dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya apalagi saat Ramadhan, bulan yang ‎penuh keberkahan dan kebaikan. Bersegera untuk bertaubat dan istigfar, jika terjadi ‎ketidaksempurnaan dalam melaksakan kewajiban atau melakukan hal yang ‎diharamkan. Haparan yang kuat untuk mendapatkan keberkahan bulan Ramadhan ‎oleh kaum muslimin dan muslimat menjadi sangat wajar dan dibolehkan. Allah Ta’ala ‎berfirman:‎
‎ 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا ‏يَكْسِبُونَ

‎ 
‎“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami ‎akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka ‎mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan ‎perbuatannya”. (QS. Al A’raf: 96)‎

‎ 

Hal senada disampaiakan dalam Al-Qur’an: (QS. Nuh: 10-12); (QS. Hud: 50-52); (QS. ‎Al Maidah: 66); (QS. Al Baqarah: 276); juga dalam hadits: (HR. Bukhori: 2067 dan ‎Muslim: 2557); HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532).‎
‎ 

Kedua: Perbanyak bersyukur
Bersyukur atau berterima kasih atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah ‎berikan kepada kita menjadi penting dan menjadikan ketenangan dalam menjalani ‎hidup. Di sisi lain banyak juga orang yang tak pandai bersyukur atas nikmat yang ‎telah Allah berikan kepada mereka. Namun jika kita berharap tambahan rezeki, ‎kenikamatan dan karuniaNya, bersyukur menjadi urgent untuk dilakukan, Allah pun ‎telah berjanji bahwa siapa yang bersyukur Allah akan tambahkan nikmatnya, ‎sebagaimana firmanNya:‎
‎ 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

‎ 
‎“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu ‎bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”. (QS. Ibrohim: 7)‎

Senada disampaikan juga dalam Al-Qur’an: (QS. Ar Rahman: 60).‎
‎ 

Ketiga: Perbanyak Bersedekah
Ramadhan adalah bulan yang sangat baik untuk bersedekah. Memberi atau Membagi ‎sedikit rezeki yang kita miliki kepada yang membutuhkan akan membawa hidup ke ‎dalam keberkahan. Dengan berbagi rezeki melalui sedekah, Allah SWT akan ‎mendatangkan beribu balasan kebaikan dan limpahan rahmat kepada hamba-Nya. ‎Tidak akan habis harta kita yang disedekahkan kepada orang lain, melainkan justru ‎akan bertambah lebih banyak lagi dan lebih banyak lagi serta kebaikan lain juga akan ‎didapatkan. Allah SWT berfirman:‎
‎ 

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ‌ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ ‏لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ

‎ 
‎"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir ‎biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah ‎melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, ‎Mahamengetahui." (QS. Al Baqarah: 261)‎
‎ 

Keempat: Perbanyak doa
Doa merupakan penyampaian harapan kepada Allah. Doa juga merupakan dialog ‎dan komunikasi kepada Allah tentang harapan dan keinginan yang sangat penting ‎untuk dirahasiakan. Doa adalah saripati ibadah. Jika kita selesai ibadah, apa pun ‎ibadahnya maka jangan tinggalkan dan lupakan untuk berdoa kepada Allah. Doa juga ‎merupakan pedangnya orang beriman, maka sebagai orang beriman harus ‎perbanyak doa.‎

‎ 
Jika tidak berdoa sama saja kita tidak punya pedang untuk melawan musuh terutama ‎syetan. Doa juga bisa mengubah takdir. Jika takdir kita ingin baik, maka perbanyak ‎doa dalam banyak kesempatan. Allah juga menyuruh umat Islam untuk berdoa ‎kepadaNya, apalagi saat Ramadhan. Sebagaimana firmanNya:‎
‎ 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

‎ 
‎’’Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan ‎bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-‎Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al-Mukmin; 60)‎

Demikian uraian singkat ini, semoga bermanfaat, amin.‎
‎ 

KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan

Editor: M. Izzul Mutho