• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Opini

Senantiasa Berikhtiar dan Berharap kepada Allah

Senantiasa Berikhtiar dan Berharap kepada Allah
ilustrasi tahun baru. (Foto: Freepik)
ilustrasi tahun baru. (Foto: Freepik)

PERGANTIAN tahun dari 2023 ke 2024 baru saja berlalu. Setiap menjelang tahun baru banyak orang yang memiliki impian dan harapan besar. Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin. Salah satunya pada tahun baru. Oleh karen itu, semua orang pasti berharap mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari tahun sebelumnya, seperti sukses dalam pekerjaan, mendapatkan harta yang lebih banyak, pendidikan yang lebih baik, mendapatkan pasangan yang baik dan seluruh aspek kehidupan lainnya.



Hal ini tidak bisa dipungkiri karena selayaknya setiap orang harus lebih baik dari hari kemarin seperti sabda Nabi Muhammad saw. ’’Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR Al Hakim)



Namun sadarkah bahwa ada orang yang hanya berharap pada tahun sehingga melupakan Tuhan. Orang yang lebih mengandalkan keberuntungan, harapan, dan impian di tahun baru tanpa mereka sadari bahwa yang seharusnya dilakukan adalah berharap kepada Tuhan yaitu Allah swt dengan melalui ikhtiar dan berdoa kepada-Nya. Dengan kata lain ketika berharap dan meminta hanya kepada Allah swt, maka tidak perlu menunggu sampai tahun baru. Seseorang akan memeroleh harapan dan impian pada waktu yang tepat dan lebih cepat sesuai dengan janji Allah kepada hamba yang berikhtiar.


Perintah untuk meminta dan berharap hanya kepada Allah swt terkandung dalam QS Al-Fatihah:


 

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

 


“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah: 5)



Ayat tersebut mengandung sebuah perintah untuk senantiasa ikhlas dan penuh kesungguhan dalam beribadah hanya kepada Allah swt yang layak untuk disembah dan juga pengakuan manusia yang teramat lemah di hadapan Allah, serta kewajiban manusia untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah.



Dengan berikhtiar dan meminta hanya kepada Allah, maka akan memeroleh harapan dan impian, hajat-hajat, dan apa pun yang dinginkan. Dalam Islam tidak melarang seorang memiliki kehidupan yang baik dan sukses, memiliki harta yang melimpah, kehidupan yang mewah. Dengan catatan memiliki harta banyak melalui jalan yang sesuai dengan aturan Allah yaitu memerolehnya dengan cara yang halal, menggunakan harta tersebut dengan jalan yang baik seperti untuk membantu orang yang lemah dan digunakan untuk beribadah kepada Allah.



Berikut beberapa cara agar ikhtiar yang dilakukan berhasil. Di antaranya bekal muhasabah diri dan takwa.
 


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ



Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Hasyr-18)



Ikhtiar akan berjalan sukses bisa dimulai dari perencanaan ikhtiar tersebut, apa saja yang telah persiapkan akan menentukan proses ikhtiar selanjutnya. Dalam hal ini sudah diberikan tips oleh Allah dalam ayat di atas yaitu diperintahkan untuk memperhatikan apa yang telah dilakukan untuk hari yang akan datang, apa yang sudah dipersiapkan untuk memulai berikhtiar. Jangan sampai sudah dengan lelah berikhtiar dan melakukan suatu pekerjaan akan tetapi ikhtiar itu salah.
 


Selanjutnya bekal yang harus dimiliki adalah ilmu.


 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا




Artinya: "Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS Al-Isra : 36)


Ilmu adalah cahaya. Dengan ilmu manusia akan bermakna. Dengan ilmu segalanya bisa diperoleh. Ikhtiar tanpa dibekali dengan ilmu maka akan sia-sia, bahkan bisa berbahaya karena melakukan sesuatu tanpa ilmu. Bekal ilmu harus dimiliki oleh setiap orang yang mau berikhtiar. Orang berilmu akan dinaikkan derajatnya, orang berilmu tidak akan mudah ditipu dan kelabui oleh orang lain dan dengan ilmu semua hal akan menjadi mudah.



Selain itu, berdoa dan selalu bersyukur. Doa merupakan ikhtiar manusia melalui jalur langit setelah berusaha, bekerja keras untuk memeroleh yang diinginkan. berdoa adalah perintah dari Allah.’’Berdoalah kepadaku, niscaya akan Aku kabulkan permintaanmu.”



Allah juga memerintahkan untuk senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki. Bersyukur menjadi salah satu ikhtiar juga. Allah berfirman:


 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

 


Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat." (QS Ibrahim: 7).


Semoga dapat bermanfaat untuk semua. Semoga senantiasa diberikan kemudahan dalam berikhtiar dan Allah jadikan hamba yang selalu bersyukur.

 


Apdil Abdilah, S.Sos, Anggota Banser Ciputat Timur


Opini Terbaru