Ini Alasan Pentingnya Sertifikasi dan Uji Kompetensi Pembimbing Ibadah Haji untuk Perempuan
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU menggelar Pelatihan Sertifikasi dan Uji Kompetensi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Perempuan yang diikuti 100 peserta. Kegiatan yang dibuka Kamis (7/9/2023) di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta itu akan berakhir pada 10 September 2023.
Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, sertifikasi dan uji kompetensi pembimbing ibadah haji untuk perempuan sangat penting karena beberapa hal. ’’Jumlah jamaah haji Indonesia lebih banyak adalah perempuan. Pada 2023, total jumlah jamaah haji Indonesia adalah sebanyak 209.782 orang dan sebanyak 55,1 persen adalah jamaah haji perempuan. Kedua, jamaah haji perempuan memiliki tata cara peribadatan yang berbeda dengan laki-laki,’’ ujarnya kepada NU Online Banten, Kamis (7/9/2023) malam.
Selain itu, secara khusus, lanjut cicit dari pendiri NU KH Bisri Syansuri itu, perempuan memiliki kodrat yang tidak sama dengan laki-laki seperti mengalami haid atau menstruasi. Kondisi ini selanjutnya sangat berpengaruh terhadap tata cara peribadatan dlm pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
’’Juga, tidak semua jamaah haji Indonesia, termasuk perempuan, memiliki bekal yang cukup dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Bekal yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bekal berupa pengetahuan dan pemahaman seputar penyelenggaraan ibadah haji dan umrah,’’ ungkap istri dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan H Abdullah Mas’ud itu.
Kondisi inilah, lanjutnya, yang kemudian tentu membutuhkan adanya kebijakan khusus untuk membantu jamaah haji dan umrah perempuan agar dapat melaksanakan ibadahnya sesuai dengan tata cara sebagaimana mestinya menuju kesempurnaan ibadahnya.
’’Dengan kondisi perempuan yang demikian, tentu jemaah haji dan umrah perempuan dapat merasa lebih nyaman jika pembimbingnya adalah sesama perempuan yang memiliki pengalaman atas situasi dan kondisi yang dialami, sehingga tidak berasa canggung untuk berkonsultasi terkait dg permasalahan-permasalahan terkait dengan keperempuanannya,’’ terangnya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia itu juga menyampaikan bahwa PP Fatayat NU menyambut baik dan mendukung kebijakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023 telah menambah jumlah pembimbing ibadah haji perempuan.
Sekadar diketahui, kegiatan tersebut hasil kerja sama antara PP Fatayat NU dengan Ittihad Pembimbing Muthowwif Haji dan Umrah Indonesia (IPMHUI). Hadir dalam kegiatan pembukaan di antaranya Wakil Rais Am PBNU sekaligus Ketua MUI KH M Anwar Iskandar, Ketua Ittihad Pembimbing Muthowif Haji dan Umrah Indonesi KH Ali Masykur Musa, Ketua PBNU KH Ishfah ‘Abidal Aziz, dan Dirjen PHU Kementerian Agama Hilman Latief. (M Izzul Mutho)