• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 16 Mei 2024

Ramadhan

Keistimewaan Ramadhan

Keistimewaan Ramadhan
Ramadhan. (Foto: NU Online)
Ramadhan. (Foto: NU Online)

Tak terasa juga kehadiran Ramadhan, sudah tiba lagi. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang ‎Ramadhan. Bulan Suci yang sangat dinanti kehadirannya. Ramadhan sendiri secara bahasa berarti ‎panas yang menyengat atau membakar. Ini diambil dari kata romadh (‎رمض‎). Istilah ini digunakan ‎karena saat Ramadhan atau bulan kesembilan, jazirah Arab sangat panas oleh terik matahari. ‎Secara kiasan dapat dipahami bahwa Ramadhan merupakan kesempatan  di mana dosa-dosa umat ‎muslim terbakar karena menahan dahaga dan lapar karena keimanan kepada Allah. Sebagaimana ‎disampaikan Rasulullah dalam sabdanya: ‎
‎ 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‎: ‎‏(مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)‏‎ ‎رواه ‏البخاري (38)، ومسلم‏‎ (760).‎


‎“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka ‎dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (HR. Bukhari Muslim)‎
‎ 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, bulan istimewa dibanding bulan lain. Karena istimewanya ‎sehingga banyak umat islam yang melakukan banyak hal dan terutama ibadah yang spesial. Ada ‎beberapa keitimewaan Ramadhan yang bisa didapatkan dan dirasakan atau diambil manfaatnya, di ‎antaranya:‎
‎ 

Pertama, Bulan yang diberkahi oleh Allah

Bulan Ramadhan adalah bulan berkah. Seorang muslim yang beribadah terasa nikmat, damai, ‎penuh khusyuk, dan nyaman dibanding ibadah di bulan lain. Di samping itu, masyarakat yang ‎berdagang atau berjualan yang semuanya laku dan kalau tidak laku semua dia merasa tidak rugi, ‎karena makanan bisa dibagikan kepada tetangga atau orang lain dan besoknya tetap berjualan lagi ‎dan tidak kapok. Ini terjadi boleh jadi karena dibuka pintu-pintu surga, dan pintu-pintu neraka ‎ditutup serta setan-setan dibelenggu. Sabda Rasulullah SAW yang artinya:‎
‎ 

‎“Apabila datang Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, ‎dan setan-setan diikat (dibelenggu).” (HR. Bukhari dan Muslim)‎
‎ 

Kedua, Bulan menghapus dosa yang telah lalu
Tidak ada manusia yang memiliki dosa. Dan orang yang berdosa pasti akan dibalas dengan balasan ‎yang setimpal dengan dosa yang dia lakukan. Kesadaran memiliki dosa dan berusaha untuk ‎meminta ampun kepada Allah merupakan hal yang penting, apalagi sebagai orang Muslim. ‎Ramadhan ini bulan yang baik, bulan yang memudahkan umat Islam mendapatkan pengampunan. ‎Hal ini disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah ‎SAW bersabda:‎
‎ 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


‎“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ‎dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860)‎
‎ 

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: "أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ: أَرَأَيْت إذَا صَلَّيْت الْمَكْتُوبَاتِ، ‏وَصُمْت رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْت الْحَلَالَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا؛ أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ". رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Abu Abdillah Jarir Al-Anshari RA menerangkan, ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah ‎SAW, ''Bagaimana pendapatmu jika aku telah mengerjakan shalat maktubah (shalat fardhu lima ‎waktu), berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan aku ‎tidak menambahnya dengan suatu apa pun. Apakah aku bisa masuk surga?'' Rasul menjawab, ''Ya.'' ‎‎(HR Muslim 15)‎
‎ 

Ketiga, Waktu yang mustajab untuk berdoa
Setiap manusia pasti memiliki keinginan, harapan atau pun cita-cita. Terhadap cita-cita yang belum ‎terealisasi, maka sangat mungkin manusia sering dan berulang-ulang agar cita-citanya segera ‎terwujud. Allah pun menyuruh hamba berdoa kepadaNya. Ramadhan ini adalah bulan mustajab ‎dikabulnya doa-doa. Maksudnya adalah jika seorang hamba berdoa, maka Allah akan segera ‎mengabulkan. Untuk itu menjadi sangat penting bagi umat Islam untuk tahu dan memanjatkan doa ‎saat Ramadhan ini agar cita-citanya segera terwujud. Rasulullah bersabda: ‎
‎ 

لِكُلِّ‎ ‎مُسْلِمٍ‎ ‎دَعْوَةٌ‎ ‎مُسْتَجَابَةٌ‎ ‎يَدْعُوْ‎ ‎بِهَا‎ ‎فِيْ‎ ‎رَمَضَانَ


‎“Setiap muslim memiliki doa yang mustajab (terkabulkan) yang ia berdoa dengannya pada ‎Ramadhan.” (HR. Ahmad)‎
‎ 

Hadits lain menjelaskan yang artinya, “Tiga hal yang tidak tertolak doa mereka: orang yang puasa ‎ketika berbuka, imam (pemimpin) yang adil, doa orang yang terdzalimi.” (HR. Ahmad)‎
‎ 

Keempat, Ramadhan Bulan Turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan petunjuk Allah untuk umat Islam. Menjadi ‎dasar hidup dan berkehidupan agar mendapatkan kebaikan dan rahmat serta ridha Allah. Al-Qur’an ‎diturunkan saat Ramadhan sebagai petunjuk bagi umat manusia.‎
‎ 

‎“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-‎Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu ‎dan pembeda (antara yang hak dan batil)” (QS. Al Baqoroh : 185)‎
‎ 

Al-Qur’an merupakan bacaan yang paling baik untuk umat Islam agar mendapatkan kebaikan dan ‎keberkahan serta pahala dari Allah. Apalagi dibaca di Bulan Suci Ramadhan ini. Oleh karena itu ‎menjadi sangat penting dan merupakan keistimewaan bagi siapa saja yang senang membaca Al-‎Qur’an di Bulan Suci Ramadhan. ‎

‎ 
Kelima, Sedekah Terbaik saat Bulan Ramadhan
Sedekah adalah memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Sedekah bisa berupa yang ‎membawa manfaat untuk orang yang disedekahi, bahkan senyum untuk saudaranya adalah ‎sedekah. Keistimewaan Ramadhan berikutnya karena pahala sedekah yang dilakukan pada bulan ‎Ramadhan, menjadi yang terbaik dibanding waktu yang lain. Rasulullah bersabda: ‎
‎ 

أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ


Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu ‎sedekah di Ramadhan.” (HR Tirmidzi)‎

KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan


Editor: M. Izzul Mutho


Editor:

Ramadhan Terbaru